Bioenkapsulasi
adalah proses di mana suatu komponen aktif dalam makanan dikemas secara kompak
dalam partikel-partikel cair atau padat (enkapsulan), atau dibungkus di dalam
materi penyelubung. Ukuran mikropartikel tersebut bervariasi antara diameter
5-300 mikrometer. Oleh karena itu, proses penyelubungan ini juga sering disebut
mikroenkapsulasi, sedangkan bioenkapsulasi artinya menggunakan biomateri
sebagai enkapsulan.
Banyak sekali
materi bioaktif yang reaktif dan mudah bereaksi dengan komponen makanan
lainnya. Hasilnya dapat berupa produk sekunder yang tidak diinginkan, bahkan
degradasi materi bioaktif itu sendiri sehingga makanan tersebut kehilangan
nilai jualnya. Enkapsulasi dapat mengatasi hal ini dengan cara memberi
perlindungan sementara bagi materi bioaktif dari lingkungannya sepanjang proses
pengolahan dan konsumsi, hingga materi tersebut sampai pada targetnya.
Perlindungan
oleh enkapsulan dapat memperpanjang tingkat ketahanan makanan, serta memastikan
materi bioaktif diserap oleh organ pencernaan yang tepat menembus pertahanan
suhu, keasaman lambung, level oksigen, enzim, serta tekanan osmotik.
Satu-satunya kekurangan dari enkapsulasi adalah naiknya biaya produksi dan
mempersulit proses formulasi, meskipun hasilnya sepadan dengan komplikasi
tersebut. Oleh karenanya, enkapsulasi hanya digunakan apabila benar-benar
diperlukan.
Dua industri
makanan yang saat ini meraih manfaat terbanyak dari bioenkapsulasi adalah
industri
produk olahan dari susu dan probiotik. Enkapsulasi produk olahan susu
telah menjadi bahan riset selama lima tahun belakangan ini. Pada umumnya
dilakukan oleh perusahaan multinasional yang bekerja sama dengan
perusahaan-perusahaan kecil yang inovatif. Untuk probiotik, biasanya enkapsulan
yang digunakan berisi gel. Namun, pengamatan yang lebih detil dengan mikroskop
gaya atom (AFM) dan biosensor optik menunjukkan adanya pemisahan antara bakteri
dengan matriks gel. Ini berarti bahwa, bakteri tersebut dienkapsulasi oleh gel,
bukannya enkapsulan itu sendiri, serta mekanismenya pun jauh berbeda dengan
enkapsulasi biasa. Adapun masalah yang masih harus dipecahkan oleh para
peneliti adalah bagaimana membuat gel tersebut tahan pada lingkungan
pencernaan, khususnya saluran gastrointestinal bagian bawah.
Food and Fruit Preservation |
Untuk
kedepannya, dan dalam konteks yang lebih luas lagi, bioenkapsulasi juga berguna
bagi industri biomedis dan farmasi, bioteknologi, serta kosmetik. Dengan konsep
yang sama, ketiga kelompok industri tersebut beharap teknologi ini dapat
memuaskan keinginan konsumen akan produk yang sehat, serta menjamin kualitas
produk mereka dalam level yang lebih tinggi.
sumber artikel :http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan.