Lampu jalanan LED
yang dikembangkan oleh VTT mampu beradaptasi dengan kondisi sekeliling dengan
bantuan sensor dan kontrol nirkabel
VTT Technical Research
Centre of Finland
mengembangkan teknologi lampu jalanan LED yang bisa
diredupkan. Lampu jenis ini mengonsumsi energi lebih sedikit dibandingkan
dengan sistem penerangan jalan yang saat ini digelar, namun di saat yang sama
juga mampu meningkatkan karakteristik pencahayaan.
Sebagai gambaran,
lampu jalanan tradisional bekerja dengan daya penuh saat dinyalakan dan jumlah
pancaran cahayanya pun umumnya tidak bisa diatur. Sementara itu, lampu jalanan
LED yang dikembangkan oleh VTT mampu beradaptasi dengan kondisi sekeliling
dengan bantuan sensor dan kontrol nirkabel.
Ini membuat
lampu-lampu tersebut bisa diredupkan sesuai dengan kondisi pencahayaan alami
yang sedang terjadi, kondisi lingkungan (misalnya pancaran sinar yang
dipantulkan oleh salju), dan juga jumlah pejalan kaki.
Adapun untuk menjaga
kenyamanan, sejumlah karakteristik penting bagi pengguna jalan, seperti jumlah
dan warna cahaya, dan bentuk sorotan cahaya diikutsertakan dalam mendesain
pencahayaan. Demikian pula untuk kontrol tingkat kesilauan, distribusi cahaya,
dan
pencahayaan yang cukup untuk bahu jalan.
Sistem pencahayaan
jalanan cerdas ini juga mampu menyimpan informasi konsumsi energi, temperatur,
tingkat pencahayaan, jumlah pejalan kaki. Menurut pengukuran di laboratorium, lampu
LED baru ini sudah 50 persen lebih hemat energi dibanding lampu tradisional,
bahkan meski tanpa dilengkapi fitur cerdas yang dimiliki. Jika fitur pengaturan
tingkat pencahayaan sesuai kondisi diberlakukan, ada potensi tambahan
penghematan energi hingga 40 persen.
Lampu jalanan tersebut
telah diuji coba di sepanjang jalur pejalan kaki di Helsinki. Sebagai
perbandingan, 20 lampu jalanan berbeda-beda digunakan untuk mewakili lima jenis
lampu yang beredar di pasaran di mana tiga di antaranya merupakan lampu LED
luminer dan dua lainnya merupakan lampu sodium bertekanan tinggi dan lampu
luminer metal halide.
Dari survei yang
dilakukan oleh Aalto University, Finlandia, di kawasan uji coba instalasi,
orang-orang yang menggunakan jalan yang bersangkutan memberikan tanggapan yang
positif terhadap lampu LED pintar tersebut.
(Abiyu Pradipa. Sumber: Phys.Org)