Pasien, seorang wanita, usia sekitar 40
tahun. Bekerja sebagai tenaga administrasi di suatu instansi sejak 15 tahun
lalu. Selama itu, pula dia lebih banyak duduk di atas kursi pada waktu jam
kerja, bisa 5-6 jam setiap harinya. Kemungkinan tulang belakang yang agak
bengkok ini berkaitan dengan kebiasaan duduk yang salah pada pasien baik di kantor,
waktu nonton TV, dan waktu naik kendaraan.
Penelitian menunjukkan, bahwa cara Anda duduk, berapa lama Anda menghenyakkan pantat Anda di atas kursi, sofa, ternyata sangat berpengaruh terhadap status kesehatan Anda, bahkan harapan hidup Anda. Seperti pada pasien di atas, disamping rata-rata waktu duduknya cukup lama, bisa sekitar 8-10 jam setiap harinya, termasuk waktu di rumah, nonton TV, di atas kendaraan, makan dan sebagainya, pasien juga mempunyai kebiasaan duduk yang tidak sehat. Selain gangguan tulang belakang, pada pemeriksaan laboratorium, pasien juga sudah mengalami gangguan toleransi glukosa, dislipidemia. Secara teoretis, bila pasien tidak merubah gaya hidupnya, kira-kira 5 tahun ke depan, predikat diabetes mellitus akan disandangnya.
Penelitian menunjukkan, bahwa cara Anda duduk, berapa lama Anda menghenyakkan pantat Anda di atas kursi, sofa, ternyata sangat berpengaruh terhadap status kesehatan Anda, bahkan harapan hidup Anda. Seperti pada pasien di atas, disamping rata-rata waktu duduknya cukup lama, bisa sekitar 8-10 jam setiap harinya, termasuk waktu di rumah, nonton TV, di atas kendaraan, makan dan sebagainya, pasien juga mempunyai kebiasaan duduk yang tidak sehat. Selain gangguan tulang belakang, pada pemeriksaan laboratorium, pasien juga sudah mengalami gangguan toleransi glukosa, dislipidemia. Secara teoretis, bila pasien tidak merubah gaya hidupnya, kira-kira 5 tahun ke depan, predikat diabetes mellitus akan disandangnya.
Pasien di atas hanyalah salah satu kasus
yang sering saya temukan, yang menunjukkan risiko lamanya duduk seseorang
dengan bermacam penyakit.
Penelitian yang dilakukan Universitas
Leicester yang dimuat dalam jurnal Diabetologia mengindikasikan bahwa duduk
yang lama dapat meningkatkan risiko diabetes, jantung, dan kematian lebih dini.
Duduk yang lama meningkatkan risiko Anda mengalami diabetes dan jantung dua
kali lebih besar. Bahkan, risiko ini tetap tinggi walupun di luar waktu itu
Anda aktif olahraga. Jadi, bila Anda aktif olahraga 30 menit, kemudian Anda
duduk berjam-jam di atas kursi Anda, risiko Anda tetap tinggi.
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam
jurnal Medicine & Science in Sport & Exercise menunjukkan bahwa dua
kebiasaan yang sering kita lakukan sekarang, duduk di belakang setir, di depan
televisi, merupakan prediktor penting kematian akibat jantung. Menurut
penelitian itu, mereka yang duduk lebih dari 23 jam dalam seminggu mempunyai
risiko kematian 63 persen lebih besar akibat jantung dibandingkan dengan mereka
yang duduk kurang dari 11 jam. Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari
17.000 penduduk Kanada menemukan bahwa risiko kematian satu setengah kali lebih
besar pada kelompok yang sebagian waktunya berada di atas tempat duduk,
dibandingkan dengan yang lebih jarang.
Jadi, berlama-lama duduk, memberikan dampak
negatif terhadap kesehatan Anda, hanya saja Anda tidak menyadarinya saat itu
juga , bahkan Anda mungkin terlena waktu nonton TV, lalu mendengkur. Tetapi,
seperti pada pasien di atas, setelah cukup lama, baru pasien merasakan
akibatnya.
Lalu, kemajuan teknologi sekarang membuat kita lebih manja. Kaki yang ditakdirkan Tuhan untuk bergerak, jarang kita gunakan lagi. Kita lebih banyak duduk di kursi dengan bermacam aktivitas. Pekerjaan sekarang, pada sebagian orang juga menutut mereka lebih banyak duduk di atas kursi. Di rumah, godaan menonton TV juga sangat kuat. Lantas, apa yang dapat kita lakukan? agar risiko yang mengancam dapat diminimalisir? Jawabannya mudah dan sederhana, berdirilah!
Ada ahli yang menganjurkan, setiap 20-30 menit setelah Anda duduk, berdirilah. Ada juga yang
Lalu, kemajuan teknologi sekarang membuat kita lebih manja. Kaki yang ditakdirkan Tuhan untuk bergerak, jarang kita gunakan lagi. Kita lebih banyak duduk di kursi dengan bermacam aktivitas. Pekerjaan sekarang, pada sebagian orang juga menutut mereka lebih banyak duduk di atas kursi. Di rumah, godaan menonton TV juga sangat kuat. Lantas, apa yang dapat kita lakukan? agar risiko yang mengancam dapat diminimalisir? Jawabannya mudah dan sederhana, berdirilah!
Ada ahli yang menganjurkan, setiap 20-30 menit setelah Anda duduk, berdirilah. Ada juga yang
menyarankan paling tidak setiap jam. Menurut
saya, semakin sering Anda berdiri di sela-sela duduk berkeja barangkali lebih
baik. Nah, "aktivitas apa yang bisa dilakukan waktu saat itu?" Apa
saja sebenarnya bisa, bahkan terkait dengan aktivitas kerja anda, ada yang
dapat anda kerjakan sambil berdiri. Olahraga ringan, peregangan, meditasi
sebentar sambil berdiri juga boleh-boleh saja.
Sumber foto :http://stat.ks.kidsklik.com
www.langkahbisnis.com