Seorang peneliti dari
Laboratorium Okayama, Mitsuyuki Ikeda telah mengembangkan proses pembuatan
daging sintetis dari ekstrak protein yang terkandung pada kotoran manusia.
Demikian seperti dilansir dari Digital Trends, Sabtu (18/6/2011).Penelitian
ini berawal dari inisiatif Tokyo Sewage, semacam departemen pengolahan limbah
di Jepang, yang melakukan pendekatan khusus kepada para ilmuwan karena terlalu
banyaknya limbah yang tersedia.
Mereka meminta agar para ilmuwan
mengeksplorasi kegunaan limbah tersebut untuk pupuk. Namun, pada praktiknya
Ikeda menemukan limbah tersebut mengandung banyak protein karena bakteri yang
ada di dalamnya.Para peneliti lantas mengambil ekstrak protein tersebut,
kemudian mengkombinasikannya dengan semacam cairan reaksi pembangkit.
Selanjutnya ekstrak protein tersebut dimasukkan ke dalam mesin(mesinnya di sebut exploder) yang mampu membentuk
ekstrak tersebut menjadi seperti daging sintetis.
Setiap daging sintetis tersebut
memiliki kandung protein sebanyak 63 persen, karbohidrat 25 persen,
lipid
(lemak yang tidak larut dalam air) 3 persen, dan mineral 9 persen. Para
peneliti kemudian memberi warna merah pada daging sintetis dengan pewarna
makanan dan memberi rasa dengan protein kedelai.
Pada pengetesan pertama,
orang-orang menyebut rasanya mirip seperti daging sapi. sebut Ikeda,
seperti dikutip dari Digital Trends.
Menurut Ikeda dan rekan-rekannya,
cara ini merupakan solusi sempurna untuk mengurangi jumlah limbah dan emisi
dari perut. Namun sayangnya, masih ada kekurangan dari solusi yang ditawarkan
Ikeda. Biaya untuk memproduksi Daging buatan itu 10 sampai 20 kali lebih mahal
dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan.
Perlu diketahui bahwa industri
pengemasan daging turut menyumbang gas emisi sebanyak 18 persen, sebagian besar
berasal dari gas metana yang dikeluarkan daging hewan tersebut. Kemudian ternak
juga ikut mengkonsumsi sumber daya alam dalam jumlah besar.
Jika ingin mengamankan persediaan
sumber makanan bagi manusia ke depan, kita harus bisa mencari cara untuk
menjaga sumber pangan namun terlepas dari kontroversi kekejaman terhadap hewan.
Dan daging sintetis yang diciptakan Profesor Ikeda ini diketahui mampu
mengurangi limbah dan emisi tersebut.
Sementara itu, terhadap daging
sintetis ciptaannya ini, Profesor Ikeda cukup memahami hambatan psikologis yang
mungkin dialami masyarakat jika hendak memakannya. Terlebih orang pasti akan
jijik jika mengingat bahwa daging tersebut terbuat dari kotoran manusia. Ikeda
menyatakan, penelitiannya ini masih akan disempurnakan lagi.
Burger Kotoran Manusia
Ikeda
sendiri mengakui tidak banyak orang yang tertarik untuk mencoba daging ini,
jika mereka tahu itu terbuat dari lumpur limbah dan berisi protein kotoran
manusia. Tapi, jika krisis pangan menjadi tidak terkendali, saya tidak akan
terkejut melihat orang memperebutkan sepotong daging kotoran. Ikeda juga
berharap untuk dapat diproduksi secara massal dan membuat harga yang
terjangkau.
Ilmuwan Jepang berharap daging palsunya akan mampu bersaing dengan
yang alami.
Sumber :detiknews.com
banyak ilmu disini.blogspot.com
blog.kayuagungradio.com