Kafein |
Penelitian oleh Universitas Johns Hopkins di Amerika
ini mempelajari efek kafein terhadap orang-orang yang tidak mengkonsumsi produk
mengandung kafein secara reguler.
Staf
dari AS Johns Hopkins University menemukan bahwa kafein memiliki efek positif
pada memori jangka panjang. Penjelasan rinci tentang penelitian itu
diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience .
Tak kurang 160 peserta diminta melihat serangkaian gambar, lalu diberikan tablet kafein berdosis 200 mg, setara dengan kandungan kafein dalam secangkir kopi besar.
Sejumlah responden juga diberi pil kafein palsu.
Ingatan responden diuji keesokan harinya. Para
peneliti dengan sengaja menunjukkan campuran dari gambar-gambar lama, baru,
atau serupa.
Mereka yang menerima dosis kafein mengenali
gambar-gambar yang serupa dan tidak keliru dan secara umum memperlihatkan daya
ingat yang lebih baik dibandingkan responden yang memincum pil kafein palsu.
Ketua tim peneliti, Michael Yassa, mengatakan
penemuan ini bukan berarti publik harus bergegas dan mengkonsumsi kafein
sebanyak-banyaknya.
"Sewajarnya saja. Riset kami menunjukkan bahwa
200 mg kopi bermanfaat bagi mereka yang tidak mengkonsumsi kafein secara
teratur," jelasnya.
"Perlu diingat jika Anda seorang peminum kafein
reguler, jumlah ini bisa berubah."
Dr Ahok Jansari dari fakultas psikologi University of East London mengatakan kafein tampaknya 'mempertajam' memori bukan membuatnya lebih baik.
Dr Ahok Jansari dari fakultas psikologi University of East London mengatakan kafein tampaknya 'mempertajam' memori bukan membuatnya lebih baik.
"Saya tidak menyarankan agar orang-orang mulai
menkonsumsi kafein sebanyak mungkin karena dosis di atas 200 mg mungkin tidak
banyak membantu dan terlalu banyak kafein dapat menyebabkan dampak negatif bagi
tubuh," katanya.
sumber :http://www.metrotvnews.com
http://marinki.org
sumber :http://www.metrotvnews.com
http://marinki.org